Senyum adalah salah satu unsur terpenting dalam bahasa tubuh (body language) dan semua orang pasti memilikinya, termasuk Anda yang sedang membaca postingan ini tentunya. Senyum bisa diartikan sebagai penampakan perilaku sederhana dari manusia dan merupakan perilaku yang kompleks dan rumit.
Secara psikis, senyum dapat dibagi menjadi berbagai jenis serta makna.
Ada senyum jujur, palsu, sebagai penampakan kebosanan, kemunafikan, kegelisahan, dll. Sedangkan secara konotatif, senyum digambarkan sebagai warna yaitu senyum putih (jujur), senyum kuning keruh (palsu), dan ada pula senyum hitam (putus asa). Jadi sangan salah, senyum itu juga ternyata berwarna-warni yea ?!
Selain itu juga, senyum dapat juga dinamai berdasarkan jenis perasaan yang diekspresikan, misalkan yang dimulai dari senyuman gembira, senyuman bosan, senyuman masam, bahkan dari senyuman masyarakat yang terdidik sampai kepada senyum yang penuh kepalsuan.
Secara psikis, senyum dapat dibagi menjadi berbagai jenis serta makna.
Ada senyum jujur, palsu, sebagai penampakan kebosanan, kemunafikan, kegelisahan, dll. Sedangkan secara konotatif, senyum digambarkan sebagai warna yaitu senyum putih (jujur), senyum kuning keruh (palsu), dan ada pula senyum hitam (putus asa). Jadi sangan salah, senyum itu juga ternyata berwarna-warni yea ?!
Selain itu juga, senyum dapat juga dinamai berdasarkan jenis perasaan yang diekspresikan, misalkan yang dimulai dari senyuman gembira, senyuman bosan, senyuman masam, bahkan dari senyuman masyarakat yang terdidik sampai kepada senyum yang penuh kepalsuan.
Dari berbagai macam senyum di atas, hanya orang-orang yang mendapatkan senyum (dari orang lain) yang mengetahui lebih banyak tentang makna senyuman tersebut dibandingkan dengan orang yang tidak mendapatkannya, tentang makna senyum yang ditujukan kepada dirinya. Jadi di sini, ada kaitannya dengan feelling (perasaan dan naluri) yang mengikuti arah dan makna senyuman tersebut.
Ok dah,,,kita langsung ke TKP aja yea....!!!
Ok dah,,,kita langsung ke TKP aja yea....!!!
Ada 5 hal mendasar yang dapat membedakan antara senyum jujur dan senyum palsu.
- Urat-urat wajah Ada dua kelompok urat tubuh yaitu: Kelompok pertama, berada di sekitar mulut yang bekerja sesuai kehendak manusia. Kelompok kedua, berada di sekitar kedua mata dan tidak dapat digerakkan sehingga bekerja secara refleks (berhubungan dengan perasaan hakiki yang berada pada orang si empunya senyum tersebut). Urat-urat di pipi kiri dan dan urat di sekitar dua mata yang kita gunakan ketika tersenyum tidak akan mungkin diatur di bawah kesadaran dan kendali perasaan buatan yang otomatis didesain oleh otak kita. Perlu bukti ??? Coba aja sobat mempraktikkannya, sobat angkat pipi kiri sobat dan cobalah untuk tersenyum dengan senyuman palsu. Apa yang sobat rasakan ? Tentunya sobat akan mendapati adanya perbedaan yang jelas antara pipi kiri dan kanan. Karena itulah sebabnya, ketika kita memberikan senyuman palsu pada orang lain, mungkin kedua bibir kita masih bisa untuk diajak kompromi (berdusta), akan tetapi urat tubuh di sekitar dua mata kita adalah urat tubuh yang sangat jujur dan paling jujur.
- Mata Mata adalah organ tubuh manusia yang paling banyak bisa mendeteksi (menyingkap) kepalsuan sebuah senyuman. Sebuah senyuman yang keluar dari dalam hati dapat ditandai dari perubahan kedua mata dari bentuk normal kemudian menyempit sehingga menjadi sipit. Akan tetapi apabila kedua mata tetap dalam keadaan lebar dan tidak menyempit, menandakan bahwa senyuman yang dilontarkan adalah senyuman palsu.
- Mulut Selain dari gerakan urat wajah dan mata, mulut juga dapat menyingkap jenis senyuman orang. Senyum palsu dapat ditandai ketika bibir atas naik sampai taraf maksimal, tetapi bibir bawah membentuk segi empat tanpa ada gerakan apapun pada ulang rahang.
- Lama tersenum Senyum jujur yang muncul dari dalam hati secara umum terjadi dalam waktu yang singkat yaitu tidak lebih dari 4 detik saja. Sedangkan senyuman palsu merupakan senyuman yang tidak harmonis sehingga waktunya lebih lama dan lebih lambat tersebar ke seluruh wajah.
- Perasaan Dan yang terakhir adalah perasaan. Senyum yang jujur dari dalam hati, meskipun belum nampak di wajah si pemberi senyum maka efek senyuman yang akan dilontarkan itu akan lebih cepat terasa menuju ke dalam hati orang yang diberi senyuman. Berbeda halnya dengan senyuman palsu. Orang yang mendapatkan senyum palsu akan merasakan bahwa senyuman itu tidak tulus karena munculnya yang dipaksakan.
Semoga bermanfaat yea...!!!
Baca juga: Rahasia kecantikan manusia
yups betul banget
ReplyDelete