Empat hal untuk dicamkan dalam kehidupan;
(1) Berfikir jernih tanpa bergegas atau bingung, (2) Mencintai orang dengan tulus, (3) Bertindak dalam segala hal dengan motif termulia, (4) Percaya kepada Tuhan tanpa ragu sedikitpun (Helen Keller).

06 September 2011

Yang Tak Terlupakan

Siang tadi ada tamu datang berkunjung ke rumah si Fulan, sebut saja namanya Sam. Masya allah...berkah datang tak terduga. Sam membawa seplastik penuh oleh-oleh yang dititipkan oleh kakaknya kepada keluarga si Fulan. Kakaknya Sam adalah orang baik, bukan kacang yang lupa akan kulitnya.

Sepulangnya Sam, si Fulan membuka bungkusan plastik tersebut. Plastik itu berisi sayur seperti buncis dan brokoli, seikat besar bawang putih, dan strawbery.

*****************************************************************************

Hal ini adalah cerita lama karena terjadi beberapa tahun yang lalu sekitar tahun 1988. Kalau dihitung-hitung sekitar 23 tahun yang lalu ya. Hmmm...cukup lama juga.

...Sam yang saat itu sedang duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar dan kakak perempuannya yang kelas 1 di sebuah madrasah swasta, menyantri mengaji kitab Al-Qur'an dan ilmu-ilmu agama yang lain pada salah seorang ustadz (guru) di desanya. Jaraknya dari rumah mereka adalah sekitar 2 km. Meskipun satu desa akan tetapi berlainan kampung. Setiap sore mereka berangkat menuju rumah ustadz itu. Berjalan kaki melewati pematang-pematang sawah, jalanan yang menurun dan menanjak tidak mematahkan semangat Sam dan kakaknya. Mereka selalu menginap di rumah ustadz itu dan selalu pulang pada pagi harinya. Hal ini menjadi rutinitas mereka dan terjadi sampai beberapa tahun mereka beranjak dewasa. Sampai suatu hari kakaknya Sam menikah dan dan Sam akan melanjutkan studinya ke kota, mereka pamit untuk berhenti nyantri pada ustadz itu.

Beberapa tahun kemudian berlalu hingga kejadian tadi siang,
...Sam datang berkunjung...

Meskipun kondisi yang dulu saat mereka nyantri tidak sama dengan waktu sekarang, Sam dan kakaknya tidak melupakan jasa sang ustadz dan keluarganya. Mereka tetap ingat dan terpatri dalam lubuk mereka bahwa mereka mengenal lebih dalam lagi ilmu-ilmu agama disini, di rumah almarhum sang ustadz.
Ya...gelar almarhum sudah ustadz sandang. Pada hari Kamis tanggal 8 Januari 2004, sang ustadz meninggal karena kecelakaan motor (dan semoga semua amal beliau diterima di sisi Allah SWT...Amiin...!!!)...dan...peran si Fulan adalah istri almarhum sang ustadz.

Lalu,

Istilah apakah yang pantas untuk menyebut balasan itu (barang titipan) yang dibawa Sam ?
Apakah sebagai bentuk balas budi ?
Apakah sebagai bentuk ucapan terima kasih ?
Ataukah jasa yang tak terlupakan ?
Entahlah...!!!
Wallahu a'lam,,,biarlah Allah yang mengukur semua ini.

(Kisah nyata)


No comments:

Post a Comment

Kita jalin silaturrahmi dan persahabatan dengan mengisi kotak komentar meskipun sepatah dua patah kata...!!!